Kadang, it's most likely often, move on bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Kenangan-kenangan yang muncul di galeri handphone, instagram story archives, dan memories di facebook, semuanya seolah bekerja sama untuk membuat kamu menolak melupakannya. Bahkan, kepingan-kepingan kenangan itu masih utuh di sudut kepala, membuatmu semakin frustasi dan tidak ingin menerima kondisi sulit ini. Tidak peduli sebanyak apapun waktu berlalu, sejauh apapun dia pergi darimu, sebesar apapun usahanya untuk menjauh dari hidupmu, tidak membuatmu lantas menerima kenyataan bahwa kalian sudah berpisah.
Percayalah, hal itu sungguh wajar. Tidak ada yang akan menyalahkanmu atas perasaan yang masih utuh itu. Pun, tidak ada yang akan memaksamu untuk secepat itu membunuh semua rasamu untuknya. Kamu berhak bersedih, so take your time.
Take your time to accept. Take your time to heal by accepting.
Kamu boleh bersedih bertahun-tahun, tapi pastikan kamu ikhlas. Pastikan kamu sudah rela. Tidak ada gunanya bersedih kalau masih berharap. Ikhlas dan rela adalah langkah awal dalam proses menyembuhkan lukamu, dan membangun hidup yang baru. Entah sendirian, entah nanti ada pengganti dia. Tapi pastikan, ikhlaslah dulu.
Jangan berharap dia akan kembali. Jangan lagi stalking media sosialnya. Dia mungkin saja memulai hubungan yang baru. Bukan karena dia ingin menyakitimu, atau tidak mempertimbangkan perasaanmu. Tapi dia sudah harus melanjutkan hidupnya. Hidup yang dia inginkan bersamamu, sudah lenyap ditandai dengan berakhirnya hubungan kalian.
Dia butuh pendamping yang baru. Dan kuyakin, kamu juga. Temukan lah pendamping yang baru untuk dirimu. Tapi tidak perlu terburu-buru. Sembuhlah dulu. Dan lagi-lagi, kamu tidak bisa sembuh tanpa rasa ikhlas. Kamu tidak bisa sembuh jika masih berharap. Kamu tidak akan sembuh jika masih ingin tau seperti apa kehidupannya kini, bersama kekasihnya yang baru. kamu hanya akan semakin terluka. Kamu akan semakin tersiksa. Entah sudah berapa lama waktu berlalu, kamu tidak akan bisa lepas dari bayang-bayangnya.
Komentar
Posting Komentar