Langsung ke konten utama

Random Talk

Sebuah pepatah yang pernah kudengar, "kamu ga perlu menjelaskan siapa dirimu ke orang lain, karena yang menyayangimu ga butuh itu, dan yang membencimu tak kan percaya itu". Kini aku mengerti betul arti kalimat itu. Dalam hidup kadang kita dihadapkan dengan dua pilihan yang tak mampu kita pilih semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Banyak perasaan yang harus dijaga. Pun setelah akhirnya kita memilih, pasti akan ada pihak yang merasa engga puas. Ya, memang bukan tugas kita untuk memuaskan semua orang. Kita ga akan mampu. Jangan coba-coba.

Kadang, kita terlalu sibuk memikirkan perasaan orang, sampai kita lupa menjaga perasaan sendiri. It's okay to say "no". It's okay to get what we want. Karena kebahagian kita, kita lah yang bertanggungjawab untuk memenuhi itu. Perasaan yang bahagia, dimulai dari hal-hal kecil seperti sedikit egois untuk tidak selalu mengalah. Mengalah tidak selalu baik. Mental, psikologi kita, jauh lebih penting ketimbang menjaga perasaan orang yang bahkan engga akan melakukan hal serupa untuk kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat ke Dokter THT

Orang-orang yang sudah lama mengenal aku pasti tau kalau aku sering kesusahan bernafas, apalagi saat cuaca dingin. Aku biasanya mengabaikan penyakit ini karena hanya kambuh beberapa hari saja. Tapi, minggu lalu aku memutuskan untuk pergi ke Praktek dokter THT atas paksaan seseorang (read: pacarku). Dia khawatir ketika tau aku harus bernafas pakai mulut karena hidungku sedang kekurangan fungsinya. Biasanya, penyakitku hanya kambuh ketika cuaca dingin. Tapi aku baru sadar ternyata penyakit itu juga kambuh saat aku sedang merasa stres, panik dan khawatir terhadap sesuatu. Kebetulan aku sedang mengalami anxiety yang parah beberapa waktu terakhir karena sesuatu hal yang tidak bisa aku jelaskan. Semakin aku stres, semakin aku kesusahan bernafas.  Mulailah aku mencari dokter THT terbaik yang ada di Banda Aceh, kota tempat tinggalku saat ini. Pencarian di Google membawaku ke halaman website seorang dokter THT bernama Dr. Iskandar Zulkarnaen. Rame sekali yang memberi review bagus kepada

Berpisah di Bandara

  Kami berpelukan lama sekali, sebelum akhirnya memutuskan keluar dari pintu kamar dan menuju lobby hotel. Dengan ransel dipunggung belakang dan tas kecil di bahu kiri, aku melangkah disebelahnya menuju meja resepsionis. “Checkout kak”, kataku ke mba resepsionis. Oke sebentar saya cek ya, katanya merespon kami. “oke, atas nama Bapak Surya sudah selesai, terimakasih”, katanya ramah. Kami lalu meninggalkan hotel dan menuju rumah kost aku untuk menyimpan barang-barangku, lalu makan siang, dan kemudian berangkat mengantar dia ke bandara. Itulah makan siang terakhir kami sebelum dia kembali ke Tokyo, kota tempatnya bekerja. Aku melihat mukanya lamat-lamat. Aku memperhatikannya lama sekali, menikmati detik-detik terakhir bersamanya sedekat ini. Dan ketika dia sedang asik menikmati potongan paha ayamnya, aku menitikkan air mata lagi –entah untuk kali keberapa. Aku buru-buru menghapus air mata yang jatuh itu, takut dia menyadarinya. Tahun lalu, aku juga ditinggalkan saat dia pertam

Quotes Menarik dan Romantis

Selamat siang readers.. Selamat menunaikan ibadah puasa :) Hari ini saya pengen ngepost beberapa quotes yang mungkin menarik untuk dibaca. Ini murni karangan saya dan jikapun anda pernah mendengarnya dari oranglain, itu hanya kebetulan saja. Karena saya samasekali tidak berminat untuk mengopas karya-karya oranglain. Disini, didunia blogger ini saya ingin belajar menulis dan menerjemahkan apa yang selama ini sering dipikirkan orang-orang. Mimpi besar saya adalah menulis, maka disinilah saya akan memulainya. oke cekidot... 1.       “Sekuat apapun engkau mengenggam sesuatu, jika itu bukan milikmu akan terlepas juga. Percayalah, manusia tidak ditakdirkan untuk memiliki yang bukan haknya” 2.       “Jika sekarang engkau kehilangan seseorang, mungkin memang dia bukan milikmu. Iklaskanlah. Maka kelak, kau akan memiliki seseorang yang akan   tetap tinggal dihatimu, meskipun ribuan badai datang menimpa. Bukan seseorang yang hanya akan singgah, lalu pergi dan meninggalkan luka seumu