Jari-jariku menari di atas keyboard sambil berpikir kalimat apa yang cocok aku gunakan untuk menyelamati hari ulang tahunmu. There's no words can describe how grateful I am to have someone like you in my life.
Mungkin kita tidak akan selalu bersama seperti pasangan lainnya, karena jarak yang begitu nyata akan segera terbentang di antara kita. Tapi aku tau, ragamu saja yang akan pergi. Aku pastikan hatimu tetap disini. Dan itu cukup, bagiku.
Aku mungkin bukan orang yang menemani perjalananmu mencapai sebuah titik kesuksesan, kita baru saja bertemu beberapa lama ini, tapi aku tidak menolak untuk jadi orang pertama yang kamu cari ketika susah, ketika hatimu gundah dan ingin mengeluh. Bahuku ada untuk itu.
Aku nggak bisa pastikan kalau perasaan ini nyata, atau apakah ini cinta, tapi entah bagaimana Tuhan menakdirkan kita bersama, menjadi dua orang yang saling ketergantungan, seperti narkoba.
Aku menikmati waktu yang aku habiskan bersamamu, karena rasanya cepat sekali berlalu. Aku bahkan berdoa saat itu, aku ingin waktu berhenti, membiarkan aku bersamamu lebih lama lagi. Tapi waktu nggak bisa berhenti, kan? Jadi nggak apa-apa. Aku mensyukuri berapapun detik yang tersisa.
Aku tau, nggak ada yang memastikan kita akan tetap bersama seperti ini. Aku tidak mau ambil pusing soal itu. Aku nggak mau jadi orang yang mengkhawatirkan masa depan, sehingga lupa menikmati masa kini. Nyatanya, sekarang aku bahagia denganmu. dan lagi-lagi, itu cukup bagiku.
Ini puisi pertama yang aku tulis untukmu. Aku harap akan ada puisi-puisi berikutnya yang akan kutulis, karena rasa ini terlalu dalam untuk disimpan sendirian di sudut hatiku.
Selamat Ulang Tahun, Kamu.
Komentar
Posting Komentar