Langsung ke konten utama

Happy Birthday, You.

Jari-jariku menari di atas keyboard sambil berpikir kalimat apa yang cocok aku gunakan untuk menyelamati hari ulang tahunmu. There's no words can describe how grateful I am to have someone like you in my life. 

Mungkin kita tidak akan selalu bersama seperti pasangan lainnya, karena jarak yang begitu nyata akan segera terbentang di antara kita. Tapi aku tau, ragamu saja yang akan pergi. Aku pastikan hatimu tetap disini. Dan itu cukup, bagiku. 

Aku mungkin bukan orang yang menemani perjalananmu mencapai sebuah titik kesuksesan, kita baru saja bertemu beberapa lama ini, tapi aku tidak menolak untuk jadi orang pertama yang kamu cari ketika susah, ketika hatimu gundah dan ingin mengeluh. Bahuku ada untuk itu. 

Aku nggak bisa pastikan kalau perasaan ini nyata, atau apakah ini cinta, tapi entah bagaimana Tuhan menakdirkan kita bersama, menjadi dua orang yang saling ketergantungan, seperti narkoba. 

Aku menikmati waktu yang aku habiskan bersamamu, karena rasanya cepat sekali berlalu. Aku bahkan berdoa saat itu, aku ingin waktu berhenti, membiarkan aku bersamamu lebih lama lagi. Tapi waktu nggak bisa berhenti, kan? Jadi nggak apa-apa. Aku mensyukuri berapapun detik yang tersisa.

Aku tau, nggak ada yang memastikan kita akan tetap bersama seperti ini. Aku tidak mau ambil pusing soal itu. Aku nggak mau jadi orang yang mengkhawatirkan masa depan, sehingga lupa menikmati masa kini. Nyatanya, sekarang aku bahagia denganmu. dan lagi-lagi, itu cukup bagiku.

Ini puisi pertama yang aku tulis untukmu. Aku harap akan ada puisi-puisi berikutnya yang akan kutulis, karena rasa ini terlalu dalam untuk disimpan sendirian di sudut hatiku. 

Selamat Ulang Tahun, Kamu. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 1 : Describe Your Personality

Aku bukan orang baik. Tapi, aku juga nggak jahat. Seperti layaknya manusia pada umumnya, aku adalah orang yang biasa-biasa saja. Satu hal yang aku sadari adalah aku nggak bisa fake . Kalau aku tidak menyukai seseorang, kalian langsung bisa melihat itu dengan jelas dari wajahku. Aku tidak akan tersenyum palsu di depan orang yang tidak aku senangi. Aku tidak akan pura-pura bahagia ketika sedih dan tidak akan pura-pura ceria disaat badmood . Aku suka berteman dengan siapa saja. Tapi sekali mereka menyakitiku, aku mungkin tidak bisa memaafkannya begitu saja. Jikapun bisa, kenangan buruk yang mereka buat tidak akan mudah untuk aku lupakan. Aku juga mudah menyayangi seseorang. Entah itu pasangan atau teman. Sekali aku memilih punya hubungan, aku akan menyayangi mereka dengan tulus, dan percaya apapun yang mereka katakan. Aku tidak suka berburuk sangka. Aku menganggap semua orang tulus seperti rasa tulusku kepada mereka. Maka, sekali dikhianati, aku akan merasakan sakit yang luar biasa. M...

Berpisah di Bandara

  Kami berpelukan lama sekali, sebelum akhirnya memutuskan keluar dari pintu kamar dan menuju lobby hotel. Dengan ransel dipunggung belakang dan tas kecil di bahu kiri, aku melangkah disebelahnya menuju meja resepsionis. “Checkout kak”, kataku ke mba resepsionis. Oke sebentar saya cek ya, katanya merespon kami. “oke, atas nama Bapak Surya sudah selesai, terimakasih”, katanya ramah. Kami lalu meninggalkan hotel dan menuju rumah kost aku untuk menyimpan barang-barangku, lalu makan siang, dan kemudian berangkat mengantar dia ke bandara. Itulah makan siang terakhir kami sebelum dia kembali ke Tokyo, kota tempatnya bekerja. Aku melihat mukanya lamat-lamat. Aku memperhatikannya lama sekali, menikmati detik-detik terakhir bersamanya sedekat ini. Dan ketika dia sedang asik menikmati potongan paha ayamnya, aku menitikkan air mata lagi –entah untuk kali keberapa. Aku buru-buru menghapus air mata yang jatuh itu, takut dia menyadarinya. Tahun lalu, aku juga ditinggalkan saat dia pe...

Berobat ke Dokter THT

Orang-orang yang sudah lama mengenal aku pasti tau kalau aku sering kesusahan bernafas, apalagi saat cuaca dingin. Aku biasanya mengabaikan penyakit ini karena hanya kambuh beberapa hari saja. Tapi, minggu lalu aku memutuskan untuk pergi ke Praktek dokter THT atas paksaan seseorang (read: pacarku). Dia khawatir ketika tau aku harus bernafas pakai mulut karena hidungku sedang kekurangan fungsinya. Biasanya, penyakitku hanya kambuh ketika cuaca dingin. Tapi aku baru sadar ternyata penyakit itu juga kambuh saat aku sedang merasa stres, panik dan khawatir terhadap sesuatu. Kebetulan aku sedang mengalami anxiety yang parah beberapa waktu terakhir karena sesuatu hal yang tidak bisa aku jelaskan. Semakin aku stres, semakin aku kesusahan bernafas.  Mulailah aku mencari dokter THT terbaik yang ada di Banda Aceh, kota tempat tinggalku saat ini. Pencarian di Google membawaku ke halaman website seorang dokter THT bernama Dr. Iskandar Zulkarnaen. Rame sekali yang memberi review bagus kep...