Langsung ke konten utama

Ketika Kamu Jatuh Cinta

Ketika kamu jatuh cinta, pagimu akan lebih menyenangkan, dan kamu akan terpesona melihat wajahnya tersenyum saat dia membuka mata di pagi hari. Ya, morning videocall kini jadi rutinitas. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu ingin tau segalanya tentang dia. Kamu akan begitu semangat mendengarnya bicara.

Ketika kamu jatuh cinta, ucapan selamat tidur darinya akan membuat tidurmu makin lelap. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu akan melupakan semua hal menyedihkan yang pernah terjadi, karena kini semuanya terasa indah, dia berhasil membuatmu tertawa dan berhenti sejenak dari rumitnya masalah yg kamu hadapi. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu akan uring-uringan menatap layar handphone, menunggu notifikasi pesan darinya. 

Ketika kamu jatuh cinta, playlist music spotify-mu akan berubah jadi love songs semua. 

Ketika kamu jatuh cinta, semua cerita yang kamu baca seolah berbicara tentang kamu dan dia. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu suka sekali menatap hujan. Gemuruhnya membuatmu nyaman, seolah semesta memberimu selamat atas hubungan kalian. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu akan mendengar banyak masukan dan teman-temanmu. Penampilan mu jadi sedikit lebih rapi dari biasanya, semuanya agar kamu terlihat sempurna di depannya. 

Ketika kamu jatuh cinta, kamu akan ngecas handphone lebih sering, dan isi kuota lebih banyak dari biasanya. 

Ketika kamu jatuh cinta, ngga peduli cuaca mendung, bibirmu akan tetap menyunggingkan senyum. 

Ketika kamu jatuh cinta, ga ada yang lebih indah selain mendengar suaranya, menatap wajahnya, dan menghabiskan senja dipantai bersamanya.

Sebesar itulah cinta mampu mengubah kita. Begitu dia pergi, patah hati kembali terjadi. Lalu kamu berjanji ke diri sendiri untuk tidak akan jatuh cinta lagi. 

Tapi, manusia ga berubah. Sepahit apapun patah hati, tetap terasa indah saat jatuh cinta lagi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpisah di Bandara

  Kami berpelukan lama sekali, sebelum akhirnya memutuskan keluar dari pintu kamar dan menuju lobby hotel. Dengan ransel dipunggung belakang dan tas kecil di bahu kiri, aku melangkah disebelahnya menuju meja resepsionis. “Checkout kak”, kataku ke mba resepsionis. Oke sebentar saya cek ya, katanya merespon kami. “oke, atas nama Bapak Surya sudah selesai, terimakasih”, katanya ramah. Kami lalu meninggalkan hotel dan menuju rumah kost aku untuk menyimpan barang-barangku, lalu makan siang, dan kemudian berangkat mengantar dia ke bandara. Itulah makan siang terakhir kami sebelum dia kembali ke Tokyo, kota tempatnya bekerja. Aku melihat mukanya lamat-lamat. Aku memperhatikannya lama sekali, menikmati detik-detik terakhir bersamanya sedekat ini. Dan ketika dia sedang asik menikmati potongan paha ayamnya, aku menitikkan air mata lagi –entah untuk kali keberapa. Aku buru-buru menghapus air mata yang jatuh itu, takut dia menyadarinya. Tahun lalu, aku juga ditinggalkan saat dia pertam

Letters From Prague | Review

  Jadi, karena ngga bisa tidur semalam, I chose to watch a movie on Netflix . Ditemani nasi goreng buatan sendiri dan segelas coklat hangat, aku mulai berselancar mencari movie Indonesia di platform itu. A letter from Pague . That’s the title of movie. Aku memilih judul ini bukan tanpa alasan. Melihat covernya yang menunjukkan wajah artis kesukaanku, Julie Estelle dan Ibu Widyawati, aku menaruh harapan yang besar pada film ini. Menit pertama dibuka dengan adegan di sebuah kamar rumah sakit, seorang Ibu terlihat memakai pakaian pasien dan merebah di atas ranjang. Ada anaknya menemani sambil melihat keluar jendela. “sudah setahun Ibu nggak lihat kamu, sekarang malah muncul dan minta sertifikat rumah”, kata Ibu dengan suara berat. “Udahlah Bu. Aku kan nggak pernah minta apa-apa kan sama Ibu. Kali ini aja, aku minta tolong, pinjem sertifikat rumah” Adegan pertama sudah banyak menimbulkan tanda tanya. Aku semakin tertarik sama film ini. acting Widyawati dan Julie Estelle emang

Aku Berubah

Malam ini, aku ingin cerita tentang beberapa hal yang sudah berubah di diriku. Tentu saja perubahan ini terjadi setelah aku memutuskan punya hubungan dengan seseorang. Tanpa memperpanjang waktu, mari kita ulas satu persatu. 1. Sebelum bertemu denganmu, hidupku bahagia. Semenjak bertemu denganmu, ku makin bahagia. Okay, itu lirik lagu. Tapi lirik itu benar adanya. Lirik itu benar-benar terjadi di hidupku. Sebelum bertemu dia, aku bahagia dengan kesendirianku. Punya teman yang banyak tidak begitu membuatku depresi walau tidak punya pacar. Hanya saja, aku sedikit merasa kesepian karena tidak ada yang mengucapkan selamat pagi ketika aku bangun tidur, dan tidak ada yang mengucapkan selamat malam disaat ingin tidur. Sejak bertemu dengannya, aku semakin semangat bangun pagi, karena aku tau aku harus membangunkan dia juga. Melihatnya bangun tidur adalah mood booster buatku. Aku juga semakin tidak ingin tidur ketika malam hari, karena ingin terus melihat wajahnya di layar handphone saat v